Quantcast
Channel: Media Ide » brand
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Iklan di YouTube, Antara Perlu dan Mengganggu

$
0
0

This image has no alt text

Online VideoSejak YouTube resmi masuk ke Indonesia, saat kita masuk ke situsnya, kita semakin sering dihadang dengan berbagai macam iklan. Mulai dari masthead banner yang muncul di landing page, hingga iklan yang muncul pada saat awal kita membuka video.

Iklan memang tidak terhindarkan. Sepanjang kita menggunakan YouTube dengan gratis, YouTube tetap berhak mendapatkan revenue dengan caranya sendiri. Kalau tidak suka dengan model bisnis platform YouTube, jangan kunjungi situsnya.

Kita hidup di ranah online, di mana seharusnya iklan yang muncul bisa lebih selektif sesuai dengan kebutuhan kita. Namun saat iklan yang muncul memiliki perlakuan yang tak beda dengan di TV, tentu kita menjadi sebal. Iklan yang memaksa kita untuk melihatnya adalah menyebalkan. Sistem iklan pre roll (yang muncul di awal video) adalah salah satunya.

YouTube sebagai platform sebenarnya sudah menyediakan sarana untuk skip video setelah 5 detik pertama. Menjadi pilihan bagi kita sendiri untuk tetap menyaksikan iklan tersebut sampai habis, atau mengabaikannya setelah 5 detik. Sayangnya, tak banyak brand lokal yang memanfaatkan fitur ini. Setiap brand ini masih berpikir layaknya memasang iklan di TV. Setiap orang dipaksa untuk melihat iklan hingga habis. Kalau hanya 1-2 kali mungkin tidak masalah, namun saat kita membuka video, iklan tersebut muncul terus tanpa kita bisa skip tentu menyebalkan.

Menjadi tantangan pula bagi brand untuk membuat iklan yang bisa menarik perhatian di 5 detik pertama. Sebaiknya pola penceritaan ala iklan di televisi harus dibuang jauh-jauh. Berpikirlah seperti pengguna YouTube lainnya. Sebagai pengguna, kita mencari konten yang keren. Kalau iklan yang disajikan menarik di 5 detik pertama, percayalah bahwa kita akan tetap menyimaknya hingga habis. Lagi pula kalau kita suka dengan iklannya, pesan yang disampaikan akan tertanam di benak kita dengan sendirinya, bukan?

Kalau kita sudah paham dengan pesannya, nggak perlu juga kita dibombardir dengan iklan itu seterusnya, bukan? Bukannya seharusnya brand malah senang ya, karena jatah penayangan iklannya bisa dialokasikan ke pengguna lain, sehingga jumlah penonton uniknya pun semakin banyak.

Tulisan ini muncul ketika hari ini melihat YouTube ada 2 iklan yang menarik perhatian. Yang pertama adalah Cadbury versi Traffic. Pertama kali lihat, sama sekali tidak ada menariknya. Lalu dipaksa pula untuk melihat seluruh durasinya selama 45 detik sebelum akhirnya bisa melihat video yang diinginkan. Menyebalkan ya? Ternyata pengalaman ini dirasakan oleh banyak orang lain. Silakan cek saja komentar yang muncul di video tersebut.

Yang kedua adalah iklan Tokobagus.com. Konten iklan berdurasi 30 detik ini benar-benar bagus. Kualitas visualnya pun menarik. Meski diberikan fitur untuk skip video setelah 5 detik, tetap saja akhirnya menonton hingga selesai. Akhir iklannya pun menyenangkan dan menghibur. Video ini belum lama diunggah, namun sementara ini komentar yang muncul terlihat bernada positif.

Semoga banyak brand lain bisa belajar dari 2 kasus video di atas. Apakah mau tetap memaksa pengguna menonton iklan, atau membiarkan kendalinya di tangan pengguna sendiri?

Tambahan:
Informasi mengenai iklan YouTube yang bisa di-skip bisa dicek di tautan ini dan iklan yang tidak bisa di-skip bisa dicek di tautan ini.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Latest Images

Trending Articles



Latest Images